kamera, fp fb, link, , buktam,animhead, Iklan

Thursday 8 May 2014

Photography

     



      Photography atau yang kita biasa sebut Fotografi  itu adalah sebuah hoby dibidang Multimedia yang akhir-akhir ini tenar  entah karna hoby yang keluar dari diri mereka sendiri atau terpengaruh dari orang lain atau pun jangan - jangan terpengaruh  dari Sinetron 
yang jelas bukan saya  karna saya bukan pecinta sinetron 



      Bagi kalian yang tidak punya kamera SLR jangan kwatir karna Saya juga tidak mempunyainya walaupun hati sangat menginginkannya tapi kendala biaya yang membuat saya belum bisa memiliki kamera SLR seperti yang saya impikan 
    Cuma bisa berharap uang tabungan bisa cukup membeli kamera tersebut 




Tapi walaupun kalian tidak memiliki kamera SLR, yang terpenting kalian memahami semua tentang Photoghrapy, jadi jika suatu saat kalian mempunyai kamera SLR kalian sudah tahu seluk-beluk tentang Photograpy. 
 

Baiklah saya akan bahas sekarang  ayo lets go  




         Kata Photography berasal dari kata Photo yang berarti Cahaya dan Graph yang berarti Gambar. Jadiphotography adalah menggambar objek dengan cahaya.

Jenis-jenis kamera

1. Kamera Pocket/compact.
     Kamera saku. Populer bagi orang awam, sederhana dan mudah dioperasikan. Menggunakan film format 35mm.


2. Rangefinder.
     Kamera pencari jarak. Kecil, sekilas mirip dengan kamera saku. Bedanya, kamera ini mempunyai mekanisme fokusing (karenanya disebut rangefinder). Umumnya menggunakan film format 35mm.

3. SLR, Single Lens Reflex.
    Kamera refleks lensa tunggal. Populer di kalangan profesional, amatir dan hobiis. Umumnya mempunyai lensa yang dapat diganti. Menggunakan film format 35mm. Disebut juga kamera sistem.

4. Medium Format.
     
- Kamera ini mirip SLR namun film lebih besar (120m).
     
- Biasa digunakan untuk pemotretan still life ( benda tidak bergerak) untuk keperluan bisnis iklan dan majalah yang membutuhkan gambar yang besar.


5. Kamera Large Format.
     
- Disebut View Camera. Film 4x5 inch atau 8x10 inch
     - digunakan untuk media cetak dengan ukuran sangat besar dengan kualitas sangat bagus.

     - Umumnya digunakan untuk keperluan khusus, seperti : foto udara dan foto arsitektur dengan jarak dekat tanpa menimbulkan distorsi.
6. Kamera Instan.     - Unggul dalam kecepatan menghasilkan gambar. karna jika kita mengshot objek gambar akan langsung keluar atau jadi dengan cepat secara otomatis
     - Tidak perlu proses cuci cetak film.
     - Tidak memiliki Klise sehingga tidak bisa dicetak ulang.

7. TLR, Twin Lens Reflex. Kamera refleks lensa ganda. Biasanya menggunakan format medium.

8. Viewfinder. Biasanya menggunakan format medium



Lensa Kamera

Lensa Kamera adalah salah satu hal penting dalam Photograpy, bagaikan jantung Kamera  baiklah berikut adalah 


jenis-jenis Lensa Kamera





1. Lensa Standart / Kit
       Saat ini kamera dslr kelas low-end dan midlle umumnya sudah dijual sepaket dengan lensanya. Lensa bawaan inilah yang biasanya disebut Lensa Kit atau Lensa Standart, disebut demikian karena lensa ini memberikan hasil bidikan dengan perspektif yang natural. Gambar yang dihasilkan tidak jauh berbeda dengan apa yang dilihat mata, tidak ada efek tertentu yang dihasilkan. Hal ini karena Lensa Kit mempunyai panjang fokus sama/sebanding dengan panjang diagonal fokal lensa. Agar dapat memenuhi kebutuhan fotografer yang variatif saat ini Lensa Kit mempunyai zoom dengan focal lenght umumnya 18-55mm.

2. Lensa Wide Angel / Sudut Lebar
        Lensa Wide Angel mempunyai keunggulan menangkap gambar dengan bidang yang lebih luas dibanding lensa lainnya, hal ini karena Lensa Wide Angel mempunyai panjang fokus / focal lenght yang pendek, semakin pendek focal lenghtnya maka semakin luas bidang yang dapat ditangkap.
Lensa ini sangat membantu untuk pemotretan indoor dengan ruang terbatas, dengan lensa ini kita dapat memotret lebih banyak orang yang berjejer dari jarak yang dekat, berbeda bila kita mengunakan Lensa Standart maka kita harus mengambil jarak yang lebih jauh hal ini akan menyulitkan bila ruangan yang digunakan mempunyai lebar terbatas. Sedangkan untuk pemotretan outdoor Lensa Wide Angel sangat ideal untuk pengambilan gambar landscape.
Lensa Wide Angel tersedia dalam dua jenis: Fixed Focal lenght dan Zoom,  pada lensa fixed diantaranya 15mm, 8mm, 10mm, 20mm dan banyak lainnya. Sedangkan pada lensa zoom biasanya dengan range 10-20mm, 12-24mm, 11-16mm,dsb.
Kelemahan Lensa Wide Angel adalah menimbulkan efek “distort“, hal ini bisa dilihat pada tepian foto yang sedikit melengkung, obyek berupa bidang tinggi seperti tiang listrik atau menara kadang terlihat melengkung dan pada potret landscape dengan obyek majemuk kadang obyek yang terdekat terlihat sangat besar dan tidak proporsional dibandingkan dengan obyek disekitarnya. Namun, bagi beberapa orang hal ini bisa menjadi efek yang bagus, tetapi terkadang juga berarti efek yang tidak diinginkan. Dalam fotografi masalah tersebut dikenal sebagai konvergensi, Lensa Wide Angel dengan kualitas tinggi seperti Lensa Canon seri L sudah dapat mengatasi konvergensi tersebut dengan baik, namun untuk mendapatkan lansa ini anda harus menyiapkan budjet yang besar.

3. Lensa Tele
      Lensa Tele adalah lensa dengan focal length yang panjang, biasanya diatas 100mm. Lensa Tele mampu mendekatkan obyek yang jauh, mempersempit sudut pandang dan mengaburkan/blur pandangan disekitarnya sehingga obyek terlihat lebih dekat/lebih besar dan lebih jelas/lebih fokus.

4. Lensa Zoom
     Lensa Zoom sangat istimewa karena mempunyai fungsi yang fleksibel, dengan rentang focal lenght yang panjang maka lensa ini dapat menjadi wide angel pada focal lenght terpendek dan menjadi lensa tele saat diputar pada focal lenght terpanjang. Contoh lensa ini yang paling populer adalah ukuran 18-200mm yang biasa disebut dengan istilah “lensa sapu jagat

5. Lensa Fixed / Prime
    Sesuai dengan namanya, Lensa Fixed / Prime hanya mempunyai satu (fixed) ukuran focal lenght, misalnya 35mm, 50mm, 100mm dsb. Lensa ini umumnya mempunyai bukaan diafragma yang besar, misal f/1.4 adan f/1.8 sehingga sangat handal untuk memotret dalam kondisi minim cahaya/low light dan mempunyai kecepatan fokus lensa.
Keunggulan lainnya, lensa ini mampu menghasilkan gambar yang lebih tajam dan efek blur dengan kedalaman ruang yang rendah, yang populer disebut foto “bokeh”. Selain itu Lensa Fixed / Prime mempunyai berat yang ringan dan ukuran yang kecil sehingga mudah dibawa. Satu-satunya kekurangan lensa ini tidak adanya zoom sehingga anda harus melangkah maju-mundur untuk mendapatkan bidang foto yang di-inginkan. Dari berbagai ukuran yang tersedia, ukuran 50mm yang paling populer dikalangan fotografer.


6. Lensa Makro
     Lensa Makro ini mempunyai kemampuan close-up yang extreme, mampu mendekatkan obyek yang sangat kecil sehingga terlihat lebih jelas dan hidup, seperti foto serangga apabila menggunakan lensa lainnya hanya terlihat seperti titik maka dengan lensa ini serangga terlihat sangat jelas bahkan sampai ke mimik wajahnya sehingga foto terlihat lebih hidup.

7. Lensa Fish Eye
Pernah lihat foto melengkung seperti separuh bola. Nah, foto tersebut dihasilkan dari lensa ini.


           mata dari kamera, secara umum menentukan kualitas foto yang dihasilkan lensa memiliki 2 properties penting yaitu panjang fokal dan aperture maksimum.

Field of View (FOV)
tiap lensa memiliki FOV yang lebarnya tergantung dari panjang fokalnya dan luas film/sensor yang digunakan.

Field of View Crop
sering disebut secara salah kaprah dengan focal length multiplier. Hampir semua kamera digital memiliki ukuran sensor yang lebih kecil daripada film 35mm, maka pada field of view kamera digital lebih kecil dari pada kamera 35mm. Misal lensa 50 mm pada Nikon D70 memiliki FOV yang sama dengan lensa 75mm pada kamera film 35mm (FOV crop factor 1.5x)

Jenis-jenis Lensa
a. berdasarkan prime-vario
1. Fixed focal/Prime, memiliki panjang fokal tetap, misal Fujinon 35mm F/3.5 memiliki panjang fokal 35 mm. Lensa prime kurang fleksibel, namun kualitasnya lebih tinggi daripada lensa zoom pada harga yang sama
2. Zoom/Vario, memiliki panjang fokal yang dapat diubah, misal Canon EF-S 18-55mm F/3.5-5.6 memiliki panjang fokal yang dapat diubah dari 18 mm sampai 55 mm. Fleksibel karena panjang fokalnya yang dapat diatur

b. berdasarkan panjang focal
1. Wide, lensa dengan FOV lebar, panjang fokal 35 mm atau kurang. Biasanya digunakan untuk memotret pemandangan dan gedung
2. Normal, panjang fokal sekitar 50 mm. Lensa serbaguna, cepat dan harganya murah
3. Tele, lensa dengan FOV sempit, panjang fokal 70mm atau lebih. Untuk memotret dari jarak jauh

c. berdasarkan aperture maksimumnya
1. Cepat, memiliki aperture maksimum yang lebar
2. Lambat, memiliki aperture maksimum sempit

d. lensa-lensa khusus
1. Lensa Makro, digunakan untuk memotret dari jarak dekat
2. Lensa Tilt and Shift, bisa dibengkokan
Ketentuan lensa lebar/tele (berdasarkan panjang focal) di atas berlaku untuk kamera film 35mm. Lensa Nikkor 50 mm menjadi lensa normal pada kamera film 35mm, tapi menjadi lensa tele jika digunakan pada kamera digital Nikon D70. Pada Nikon D70 FOV Nikkor 50 mm setara dengan FOV lensa 75 mm pada kamera film 35mm

   Peralatan bantu lain dalam pengambilan gambar
Tripod , diperlukan untuk pemotretan dengan kecepatan lambat. Pada kecepatan lambat, menghindari goyangan kamera jika dipegang dengan tangan (handheld). Secara umum kecepatan minimal handhel adalah 1/focal.
Membawa tripod saat hunting bisa merepotkan. Untuk keperluan hunting biasanya tripod yang dibawa adalah tripod yang ringan dan kecil.
Monopod , mirip tripod, kaki satu. Lebih mudah dibawa. Hanya dapat menghilangkan goyangan vertikal saja.
Flash/blitz/lampu kilat , untuk menerangai obyek dalam kondisi gelap
- Filter , untuk menyaring cahaya yang masuk. Ada banyak jenisnya :
UV, menyaring cahaya UV agar tidak terjadi hazy pada foto2 landscape, sering digunakan untuk melindungi lensa dari debu.
PL/CPL (Polarizer/Circular Polarizar) untuk mengurangi bayangan pada permukaan non logam. Bisa juga untuk menambah kontras langit

Exposure

jumlah cahaya yang masuk ke kamera, tergantung dari aperture dan kecepatan.
- Aperture/diafragma . Makin besar aperture makin banyak cahaya yang masuk. Aperture dinyatakan dengan angka angka antara lain sebagai berikut: f/1,4 f/2 f/3,5 f/5.6 f/8. semakin besar angkanya (f number), aperture makin kecil aperturenya
- Shutter speed/kecepatan rana . Makin cepat, makin sedikit cahaya yang masuk
- ISO , menyatakan sensitivitas sensor/film. Makin tinggi ISOnya maka jumlah cahaya yang dibutuhkan makin sedikit. Film ISO 100 memerlukan jumlah cahaya 2 kali film ISO 200
Contoh: kombinasi diafragma f/5.6 kec. 1/500 pada ISO 100 setara dengan diafragma f/8 kec 1/500 atau f/5.6 kec. 1/1000 pada ISO 200.

Exposure meter , pengukur cahaya. Hampir tiap kamera modern memiliki pengukur cahaya internal. Selain itu juga tersedia pengukur cahaya eksternal

Exposure metering ( sering disingkat dengan metering )
adalah metode pengukuran cahaya
1. Average metering , mengukur cahaya rata-rata seluruh frame
2. Center-weighted average metering , mengukur cahaya rata-rata dengan titik berat bagian tengah
3. Matrix/Evaluative metering , Mengukur cahaya di berbagai bagian dari frame, untuk kemudian dikalkulasi dengan metode-metode otomatis tertentu
4. Spot metering , mengukur cahaya hanya pada bagian kecil di tengah frame saja

Exposure compensation, 18% grey . Exposure meter selalu mengukur cahaya dan menhasilkan pengukuran sehingga terang foto yang dihasilkan berkisar pada 18% grey. Jadi kalau kita membidik sebidang kain putih dan menggunakan seting exposure sebagaimana yang ditunjukan oleh meter, maka kain putih tersebut akan menjadi abu-abu dalam foto. Untuk mengatasi hal tersebut kita harus melakukan exposure compensation. Exposure kita tambah sehingga kain menjadi putih.

Under exposured = foto terlalu gelap karena kurang exposure
Over exposured = foto terlalu terang karena kelebihan exposure

Istilah stop
Naik 1 stop, artinya exposure dinaikkan menjadi 2 kali.
Naik 2 stop, artinya exposure dinaikkan menjadi 4 kali.
Turun 1 stop exposure diturunkan menjadi 1/2 kali.
Turun 2 stop exposure diturunkan menjadi 1/4 kali.

Kenaikan 1 stop pada aperture sebagai berikut: f/22; f/16; f/11; f/8; f/5,6; f/4; f/2,8; f/2.
Beda f number tiap stop adalah 0,7 kali (1/ akar2).

Kenaikan 1 stop pada kec. Rana sebagai berikut: 1/2000; 1/1000; 1/500; 1/250; 1/125; 1/60; 1/30; 1/15; 1/8; 1/4; 1/2; 1.
Beda speed tiap stop adalah 2 kali

DOF , Depth of Field, kedalaman medan. DOF adalah daerah tajam di sekitar fokus.
Kedalaman medan dipengaruhi oleh besar aperture, panjang fokal, dan jarak ke obyek.
1. Aperture, semakin besar aperture (f number makin kecil) maka DOF akan makin dangkal/sempit
2. Panjang fokal (riil), semakin panjang fokal, DOF makin dangkal/sempit
3. Jarak ke obyek, semakin dekat jarak ke obyek maka DOF makin dangkal/sempit
Pemilihan DOF
- Jika DOF sempit, FG dan BG akan blur. DOF sempit digunakan jika kita ingin mengisolasi/menonjolkan obyek dari lingkungan sekitarnya misalnya pada foto-foto portrait atau foto bunga.
- Jika DOF lebar, FG dan BG tampak lebih tajam. DOF lebar digunakan jika kita menginginkan hampir seluruh bagian pada foto nampak tajam, seperti pada foto landscape atau foto jurnalistik.

Shooting mode
Mode auto , mode point and shoot, tinggal bidik dan jepret
1. Full auto, kamera yang menentukan semua parameter
2. Portrait, kamera menggunakan aperture terbesar untuk menyempitkan DOF
3. Landscape, kamera menggunakan aperture terkecil
4. Nightscene, menggunakan kecepatan lambat dan flash untuk menangkap obyek dan BG sekaligus
5. Fast shuter speed
6. Slow shutter speed

Creative zone
1. P, program AE. Mirip dengan mode auto dengan kontrol lebih. Dengan mode ini kita bisa mengontrol exposure compensation, ISO, metering mode, Auto/manual fokus, white balance, flash on/off, dan continues shooting.
2. Tv, shutter speed priority AE. Kita menetukan speed, kamera akan menghitung aperture yang tepat
3. Av, aperture priority AE. Kita menentukan aperture, kamera mengatur speed
4. M, manual exposure. Kita yang menentukan aperture dan speed secara manual

Komposisi dan Angle
Komposisi adalah penempatan obyek dalam frame foto
Angle adalah sudut pemotretan, dari bawah, atas, atau sejajar
Komposisi dan angle lebih menyangkut ke seni dari fotografi. Faktor selera fotografer sangat besar pengaruhnya.



Itulah beberapa pengertian dan semua hal tentang Photograpy  semoga apa yang telah sampaikan bisa bermanfaat bagi kalian semua. 

SEMOGA BERMANFAAT 







No comments:

Post a Comment